top of page

Labiaplasty

 

Reduksi/perapihan bentuk bibir vagina dalam yang menjulur melewati bibir vagina luar , sehingga tercapai bentuk kemaluan luar yang rapi. Labiaplasty dapat dilakukan sendiri atau bersama-sama dengan Vaginal Tightening

Tanya Jawab Labiaplasty

 

Bentuk organ genital atau organ kemaluan wanita sangat bervariasi, sehingga tidak ada satu pun bentuk vagina ataupun labia yang bisa dikatakan paling sempurna. Namun demikian, ada beberapa keadaan dimana organ kemaluan membutuhkan perbaikan, yang kemudian menjadi indikasi untuk dilakukannya labiaplasty. 

 

Apa itu labiaplasty?

 

Labiaplasty adalah tindakan operasi untuk mereduksi ukuran labia minor. Dalam beberapa tahun terakhir, labiaplasty menjadi semakin populer dan semakin meningkat jumlahnya. Pada penelitian yang mengevaluasi 131 pasien yang dilakukan labiaplasti, didapatkan bahwa 32% dilakukan pembedahan untuk perbaikan fungsi dan ketidaknyamanan. 37% dilakukan prodesur bedah untuk tujuan estetika, dan 31 persen merupakan kombinasi keduanya. 

 

Kapan Labiaplasty dilakukan?

 

Labiaplasty dilakukan pada pasien dengan keluhan fungsional dan estetik pada organ luar kemaluannya. Beberapa indikasi dilakukannya labiaplasty antara lain. 

  1. Cacat bawaan, seperti atresia vagina (kondisi tidak adanya saluran kelamin) ataupun intersex (kondisi adanya 2 kelamin pada 1 orang)

  2. Hipertrofi labia minor. Meskipun hingga saat ini penyebab pasti dari hipertrofi labia minor tidak diketahui, namun beberapap hipotesis menyebutnya bahawa hipertrofi labia minor disebabkan oleh kondisi hormonal, pengaruh masturbasi ataupun merupakan akibat kehamilan berulang. Hipertrofi pada labia minor ini yang seringkali menyebabkan ketidaknyamanan pasien, seperti disparenia (nyeri saat berhubungan seksual), infeksi saluran kemih kronik, iritasi, masalah higien, dan terkait ketidaknyamanan fisik dan psikis misalnya saat berolahraga (misalnya nyeri saat memakan celana ataupun tampak menonjol saat memakai baju renang)

 

Apa kontraindikasi Labiaplasty?

 

Pada beberapa kondisi, prosedur labiaplasty tidak dapat dilakukan (kontraindikasi), seperti: 

  1. Wanita dengan penyakit kelamin, seperti infeksi atau keganasan (tumor/kanker)

  2. Wanita yang merokok dan tidak ingin berhenti (karena dapat mempengaruhi kemampuan penyembuhan luka)

  3. Wanita dengan alasan estetik yang tidak realistis

  4. Sebaiknya labiaplasti tidak dilakukan saat haid/mestruasi untuk mengurangi risiko infeksi

 

 

Bagaimana prosedur labiaplasti dilakukan?

 

Prosedur labiaplasti merupakan operasi kecil, yang dapat dilakkan dengan pembiusan lokal, dan hanya sekitar 25-45 menit tanpa rawat inap (one day care).

 

Waktu pemulihan setelah operasi adalah sekitar 4-5 minggu untuk dapat kembali melakukan hubungan seksual dan sekitar 2 bulan dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas yang berat.

 

Tindakan labiaplasti dapat dilakukan dengan beberapa teknik, diantaranya:

  1. Deepitelisasi (deepithelialization). Teknik ini membuang sejumlah kecil jaringan dengan tetap mempertahankan kontur labia. Merupakan prosedur yang baik untuk pasien dengan hipertrofi minimal.

  2. Eksisi langsung (direct excision/edge resection). Teknik ini merupakan  teknik labiaplasti yang pertama kali dijelaskan dalam literatur. Tindakan ini langsung ditujukan untuk mengurangi volume labia, namun seringkali menghasilkan hasil estetika yang kurang memuaskan.

  3. Wedge Resection. Teknik ini dapat mengurangi volume labia seperti pada eksisi langsung, namun tetap mempertahankan kontur labia

  4. Reduksi komposit (composite Reduction Labiaplasty). Prosedur ini bertujuan untuk memperbaiki protrusi klitoris dan penutup klitoris (Clitoris hood) selain daripada tindakan labiaplasti sendiri.

 

Selain dari teknik diatas, ada juga teknik lain seperti Z-plasty, W-Plasty, Laser Labioplasty dan teknik personal. Literature review dari 38 penelitian yang di publikasikan dalam Aesthetic Surgery Journal bulan Mei 2015, disebutkan bahwa dari tidak ada teknik yang terbukti lebih superior dibandingkan teknik yang lain.

 

Apa komplikasi tindakan labiaplasti?

 

Prosedur labiaplasti hanya membuang sebagian kulit labia yang dianggap berlebih, sehingga seharusnya tidak mengganggu fungsi dari organ tersebut. Namun, sebagai bentuk tindakan yang invasif, prosedur labiaplasti tetap memiliki risiko komplikasi, seperti hematoma, scar (bekas luka), dan infeksi.

bottom of page